Putus Mata Rantai Virus Corona, Sumbar Berlakukan Pembatasan Selektif
https://tamparanbola.blogspot.com/2020/04/putus-mata-rantai-virus-corona-sumbar.html
Rakor Terbatas Pemprov Sumbar dan Forkopimda dengan bupati walikota se Sumatera Barat |
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit seusai acara dialog Video Confrence dengan pemkab/kota se Sumatera Barat bersama Forkopimda di Aula Kantor Gubernur, Ahad (29/3/2020).
Hadir dalam kesempatan tersebut, unsur Forkopimda, Rektor Unand, MUI, Asisten Administrasi Umum, Kepala Rumah Sakit, Kadis Kesehatan, Ka Satpol PP, Kesbang, serta beberapa utusan lembaga terkait di lingkungan Pemprov Sumbar.
Lebih lanjut Nasrul Abit katakan, Pemprov Sumatera Barat akan melakukan pembatasan selektif bagi setiap orang yang masuk ke Sumatera Barat. Setiap pendatang akan didata dan akan dikirimkan datanya ke Satgas kabupaten/ kota untuk mengawasi kesehatan mereka.
“Kita minta seluruh pendatang dan perantau yang masuk ke Sumatera Barat mengisolasi diri selama 14 hari di rumah masing – masing,” tegas Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumbar, pasca rapat teknis dengan Forkopimda, Pemerintah kabupaten dan kota serta pihak terkait lainnya
Pelaksanaan pembatasan selektif akan dilakukan tim terpadu di 9 pintu masuk Sumatera Barat. Tim terpadu terdiri dari unsur Polri, TNI, Dishub, Satpol PP dan petugas kesehatan.
Mereka mulai 31 Maret hingga 13 April akan bekerja. Sembilan perbatasan tersebut yaitu, dua di perbatasan Pesisir Selatan (Bengkulu dan Kerinci), Kabupaten Limapuluh Kota (Riau), Pasaman (Medan dan Riau), Pasaman Barat, Dharmasraya (Jambi) dan Solok Selatan (Kerinci)
“Jika terindikasi sakit, akan dikirimkan ke fasilitas kesehatan secara berjenjang,” terang tokoh yang terkenal memimpin penyelamatan masyarakat Sumbar di Wamena, Papua
Nasrul Abit juga mengimbau agar perantau tidak pulang ke kampung. “Kalau seandainya pulang pun, harus siap isolasi selama 14 hari rumah masing – masing. Petugas kesehatan akan terus mencek perkembangan kesehatannya. Jika terindikasi, maka akan dikirim oleh petugas ke fasilitas kesehatan,” terang Nasrul Abit
Perantau dan pendatang jika ke Sumbar diharapkan mampu memaklumkan tindakan yang diambil Pemprov Sumbar. Menurutnya hal itu untuk kebaikan bersama menjaga semua masyarakat di Sumatera Barat. “Mari jaga kesehatan diri, keluarga dan kita semua di Sumatera Barat,” harapnya.
Pemprov Sumbar juga telah mengirimkan surat secara resmi ke Kemenhub untuk menutup penerbangan sementara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), walaupun jumlah penerbangan terus menurun dan mengalami pengetatan di seluruh bandara.
Selengkapnya, Baca : Mulai Selasa, Sumbar berlakukan Pembatasan Selektif
Simak Video : Gubernur Sumbar Larang Perantau ke Ranah Minang